Ciri-ciri Janin Sehat Pada Trimester Pertama

Pada ibu hamil, penting untuk memperhatikan ciri-ciri janin sehat pada trimester pertama. Mengapa demikian? Selama 13 minggu awal, bayi berubah dari yang masih berupa sel telur dibuahi hingga menjadi janin terbentuk sempurna.

Telur yang dibuahi akan berubah menjadi sel yang membelah dengan cepat dalam kantong Rahim. Setelah itu, plasenta, tali pusar, serta kantung ketuban juga akan mulai tumbuh. Jantung pun sudah mulai berdetak hingga semua organ akhirnya terbentuk.


Khususnya pada akhir trimester pertama, umumnya janin akan mulai terlihat seperti bayi. Nantinya semua organ dan sistem utama akan terbentuk pada masa tersebut. Oleh sebab itu, trimester pertama disebut sebagai masa krusial pada pertumbuhan janin. Apa saja ciri-ciri Janin sehat pada trimester pertama? Ini dia penjelasan selengkapnya:

Mual di Pagi Hari

Kondisi ini sebetulnya sangat umum terjadi pada ibu hamil. Bahkan dialami oleh 85% ibu hamil kebanyakan. Mungkin beberapa ibu hamil mengalami mual ringan. Namun sebagian lagi tidak menutup kemungkinan justru merasakan mual serius sepanjang hari.

Mual di pagi hari sendiri umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika mualnya parah ada baiknya segera hubungi dokter. Sebab, walaupun ini menjadi tanda bayi sehat kalau berlebihan juga dapat mengganggu nutrisi untuk bayi.

Gerakan Janin

Ciri-ciri janin sehat pada trimester pertama dapat juga dilihat dari gerakan janin itu sendiri. Janin yang sehat akan melakukan tendangan. Mungkin pada bulan-bulan pertama para ibu masih belum merasakannya.

Namun, seiring berjalannya waktu tendangan janin akan makin sering dirasakan oleh ibu hamil. Gerakan janin tersebut sebenarnya juga bisa dilihat melalui USG. Apabila menemukan gejala gerakan bayi pasif segera periksakan ke dokter kandungan. Dengan begitu, Anda dapat memastikan kesehatan janin.

Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil

Ibu hamil dengan kondisi janin sehat akan wajar jika mengalami penambahan berat badan. Pada umumnya, ibu hamil di usia trimester pertama, berat badannya naik 1 hingga 2 kg. Lalu bertambah lagi 2 sampai 2,5 kg pada trimester berikutnya.

Kenaikan berat badan akan terjadi secara bertahap menyesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan janin. Meskipun begitu, jika kenaikan berat badan ibu terjadi secara drastis, segera periksa ke dokter. Mungkin saja ada sesuatu yang tidak beres dan dapat segera dilakukan langkah penanganan.

Ukuran Janin Normal

Normalnya janin yang sehat akan tumbuh 5 cm setiap bulan. Sementara itu, berat badan janin akan mengalami perkembangan 700 gram tiap minggunya. Walaupun begitu, angka tersebut sebetulnya tidak harus dijadikan patokan utama. Pasalnya, ukuran masing-masing janin berbeda menyesuaikan fisik si ibu.

Paling penting adalah terjadi penambahan ukuran janin setiap bulan pada trimester pertama. Cara untuk memastikannya adalah dengan periksa USG yang ditangani langsung oleh dokter kandungan. Hal inilah yang menjadikan pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu dan janin setiap bulan.

Naiknya Hormon Progesteron dan Estrogen

Ada 2 hormon yang berperan penting bagi para ibu hamil yaitu progesterone dan estrogen. Ibu hamil umumnya akan memproduksi hormon progesterone 20 kali lebih banyak daripada wanita sehat dan tidak sedang hamil.

Sebaliknya, hormon estrogen justru dibutuhkan 2 kali lipat oleh ibu hamil. Ini berarti jika keduanya naik secara optimal maka bisa dijadikan indikator ciri-ciri janin sehat pada trimester pertama.

Itu dia tadi apa saja ciri-ciri janin sehat pada trimester pertama kehamilan. Jangan lupa, bagi Anda ibu hamil untuk selalu rutin periksa ke dokter kandungan. Sehingga dapat memastikan tumbuh kembang janin dengan optimal. 

Baca Juga

HPL Normal Berapa Minggu?

Pertanyaan tentang sebenarnya HPL normal berapa minggu, sepertinya paling sering muncul. Khususnya bagi Anda para ibu muda yang sebelumnya belum pernah mengalami proses persalinan. Penjelasan selengkapnya bisa Anda dapatkan dari pembahasan di bawah ini:

HPL Normal Berapa Minggu?

Pada wanita hamil, rata-rata kelahiran dimulai antara usia kehamilan minggu ke 39 dan minggu ke 40/41. Artinya jika ada yang bertanya HPL normal berapa minggu? Tentu antara 39 hingga 41 dan kebanyakan semua wanita hamil mengalaminya.

Namun, para ibu ada baiknya sudah mulai melakukan langkah persiapan sejak jauh-jauh hari. Bahkan sejak usia janin memasuki 37 minggu. Pasalnya, kondisi kelahiran bayi oleh setiap orang hamil itu berbeda-beda.

Adanya fakta tersebut juga mengharuskan Anda para wanita hamil untuk rutin berkonsultasi dengan ahlinya. Sehingga jika ditemukan ada kondisi tertentu dapat langsung dilakukan tindakan yang tepat seperti persalinan. Walaupun begitu, Anda tidak perlu takut karena usia kehamilan 37 sebenarnya sudah aman untuk bayi dilahirkan.

Gerakan Janin Usia 37 Minggu

HPL normal berapa minggu? Kalau masih 37 minggu disebut normal atau tidak? Sudah sedikit dibahas tadi, usia kehamilan 37 minggu, bayi sudah cukup aman untuk dilahirkan. Pasalnya, usia 36 minggu saja janin sudah memiliki ukuran dan kematangan sehingga siap dilahirkan.

Pada usia tersebut organ tubuhnya sudah terbentuk dengan sempurna. Mulai dari ginjal, paru-paru, hingga hati yang pada usia 36 minggu sudah bisa menghasilkan kotoran. Dengan tanda kesiapan organ tersebut, para ibu sudah memasuki masa persiapan persalinan.

Pada masa tersebut juga bayi akan terus mengalami gerakan untuk melatih pernapasan paru-paru. Janin usia 37 minggu pada umumnya sudah mampu mengubah posisi dan menyesuaikan persalinan yang akan dihadapi.

Gerakan yang dimaksud mulai dari badan yang mulai turun ke panggul, hingga kepala yang menghadap ke jalan lahir. Tanda lain pada usia janin ini adalah kerontokan bulu halus (pelindung bayi di rahim). Bayi akan menelannya dan berpengaruh pada buang air besar pertamanya nanti yang berwarna hitam.

Gerakan Janin 38 Minggu Hingga Siap Lahir

HPL normal berapa minggu? Normalnya memang 38-41 minggu. Dalam masa ini para ibu akan semakin sering mengalami kontraksi. Selain itu, gerakan bayi akan terus mengalami perkembangan. Salah satu kondisi bayi pada usia 38 minggu adalah penambahan simpanan lemak untuk membantu suhu badan bayi tetap terjaga setelah persalinan nanti.

Lalu masuk usia 39 minggu, biasanya bayi sudah menghadap ke jalan lahir. Pada usia kehamilan ini juga terjadi perubahan cairan ketuban yang awalnya jernih menjadi seperti susu.

Masuk usia kehamilan 40 minggu terjadi kondisi Rahim makin sempit. Pada minggu-minggu terakhir ini, bayi dalam kandungan akan menghasilkan hormone kortison dari kelenjar adrenal. Hormon ini akan membantu penyempurnaan organ paru-paru. Selain itu juga berfungsi untuk persiapan penerimaan udara setelah bayi lahir.

Jika bayi para ibu berjenis kelamin laki-laki, pada masa ini testis akan mulai turun. Sementara bayi perempuan biasanya ovarium atau indung telur masing berada di pinggir panggul. Hingga nanti setelah dilahirkan.

Jadi sudah jelas bukan HPL normal berapa minggu? Normalnya antara usia kehamilan 39 hingga 41 minggu. Meskipun begitu, buat para ibu dianjurkan untuk mulai melakukan persiapan persalinan sejak usia kandungan 37 minggu. Sebab pada masa itu akan mulai banyak tanda-tanda yang muncul. Paling tidak kurangi aktivitas dan perbanyak istirahat pada masa-masa tersebut.

Baca Juga

Proses Operasi Caesar, Pilihan Persalinan Karena Kondisi Tertentu

Operasi caesar biasanya dilakukan saat melahirkan normal tidak memungkinkan untuk ibu dan buah hatinya. Selain itu, operasi caesar bisa juga dikarenakan pilihan ibu yang memiliki kekhawatiran berlebih untuk melahirkan normal.

Untuk bisa mengenal lebih dekat terkait operasi caesar, maka bisa simak ulasannya berikut ini.

Mengenal Operasi Caesar

Operasi caesar (baca: sesar) merupakan suatu proses melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara menyayat bagian perur sampai rahim ibu. Sayatan itu digunakan sebagai jalan keluar bayi dari dalam rahim. Biasanya, dokter akan membuat sayatan memanjang secara horizontal yang letaknya berada tepat diatas kemaluan.


Metode ini hanya bisa dilakukan oleh ibu hamil yang melahirkan di rumah sakit. Dokter akan menyarankan operasi caesar saat minggu ke-39 atau saat kehamilan mengalami risiko.

Namun, operasi caesar ini ternyata membutuhkan waktu lama untuk proses penyembuhannya daripada saat Anda melahirkan normal. Meskipun begitu, caesar sangat diperlukan untuk kelahiran bayi, dimana seorang ibu mengalami komplikasi kehamilan.

Komplikasi yang dimaksud bisa berupa proses melahirkan yang sulit atau memiliki penyakit tertentu. Sehingga, ibu mau tidak mau harus menjalankan operasi caesar dengan maksud menghindari bahaya.

Alasan Operasi Caesar Karena Kondisi Tertentu dan Keinginan Ibu Hamil

Proses operasi caesar biasanya dilakukan karena dua alasan, yaitu karena kondisi tertentu dan keinginan ibu hamil sendiri.

Berikut ini alasan atau penyebab operasi caesar mesti dilakukan karena kondisi tertentu, yaitu:
  • Pernah memiliki riwayat melahirkan dengan metode caesar sebelumnya
  • Proses persalinan terhambat dan tidak ada perkembangan untuk bisa melahirkan normal
  • Posisi janin di dalam kandungan melintang atau sungsang
  • Terdapat komplikasi kehamilan atau ibu memiliki riwayat penyakit seperti, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, gangguan mata minus besar, dan lainnya
  • Sedangkan operasi caesar yang dilakukan karena keinginan ibu, terjadi karena alasan berikut ini.
  • Ibu memiliki ketakutan atau kekhawatiran berlebih jika harus melahirkan normal melalui vagina
  • Terdapat pengaruh dari keluarga, orang terdekat, dan informasi terkait untuk menjalani operasi caesar

Proses Operasi Caesar

Dalam operasi caesar, ibu akan diberikan obat bius atau anestesi terlebih dahulu yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu:
  • Spinal block, yaitu obat bius yang disuntikkan secara langsung di sumsum tulang belakang, sehingga membuat bagian bawah tubuh menjadi mati rasa.
  • Epidural, yaitu obat bius yang umum digunakan untuk proses melahirkan
  • Umum, yaitu obat bius yang akan membuat Anda tidak akan sadar secara penuh
  • Untuk proses operasi caesar sendiri, Anda bisa mengetahuinya dalam ulasan berikut.
  • Pertama, dokter akan membersihkan perut ibu hamil serta mempersiapkan pemberian cairan infus atau IV dahulu.
  • Selanjutnya, dokter akan memasukkan kateter untuk menjaga kandung kemih selalu dalam keadaan kosong saat operasi berlangsung.
  • Lalu, dokter akan membuat sayatan berbentuk horizontal, lalu membuka rongga perut dengan membuat sayatan satu persatu di setiap lapisan.
  • Jika sudah terbuka sepenuhnya, maka dokter akan membuat sayatan horizontal lagi di bagian rahim.
  • Jika rahim sudah terbuka, maka bayi akan dikeluarkan dan membersihkan darah yang menempel pada bayi tersebut.
  • Kemudian, dokter akan memotong tali pusarnya, lalu mengambil plasenta di rahim.
  • Terakhir, dokter akan menutup sayatan yang ada di rahim serta perut dengan jahitan.

Hal-hal yang Mesti Dilakukan Setelah Operasi Caesar

Setelah operasi caesar berhasil dilakukan, dokter akan meminta Anda untuk beristirahat selama 3-5 hari tergantung situasi. Kemudian, Anda harus mengusahakan untuk minum banyak cairan agar mampu mencegah sembelit atau lainnya pasca operasi caesar.

Itulah informasi yang bisa Anda ketahui terkait operasi caesar secara singkat. Setelah melakukan metode ini, pastikan Anda mengikuti saran dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi berlebih dan lainnya. 

Baca Juga

Proses Melahirkan Normal dan Penyebab Tidak Bisa Melahirkan Normal

Ada yang sedang hamil dan menanti kelahiran buah hati? Apakah kata dokter nanti Anda memungkinkan untuk melahirkan normal? Jika benar begitu, tentunya harus mempersiapkan semuanya dengan baik. Seperti memahami proses persalinan normal. Dengan begitu, Anda para ibu akan lebih nyaman dan santai menanti kelahiran si kecil.


Proses Melahirkan Normal

Pada umumnya, proses persalinan normal terbagi menjadi 3 tahap. Setiap tahapannya terjadi pada rentang waktu yang berbeda-beda oleh setiap ibu. Biasanya, kasus ibu melahirkan pertama kali akan merasakan ketiga tahap persalinan normal tersebut selama 12 hingga 24 jam. Tahapan yang berlangsung adalah

●      Tahap Pertama (Merasakan Kontraksi)
Pada tahap ini, kontraksi akan terasa ditandai dengan leher rahim terbuka walaupun perlahan-lahan. Umumnya kontraksi berlangsung selama 30-45 menit dan terjadi setiap 25 sampai 20 menit. Para ibu masih mungkin melakukan kegiatan seperti biasanya. Akan tetapi jika kontraksi terjadi lebih intens yaitu setiap 5 menit sekali, ada baiknya langsung dibawa ke RS.

Apalagi kalau sudah dibarengi dengan beberapa tanda-tanda lain. Seperti diantaranya adalah keluar cairan lendir agak kental dengan campuran darah dari vagina. Pecahnya ketuban serta nyeri daerah pinggul sampai leher rahim terasa sakit dan panas.

●      Tahap Kedua (Mengejan dan Mendorong Bayi Keluar)
Pada tahap ini, persalinan sudah dimulai. Para ibu bisa mendengar arahan dokter atau bidan saat memberikan informasi jika bukaan leher rahim sudah mencapai 10. Pada umumnya, kalau dalam kondisi sudah seperti itu, keinginan untuk mengejan akan datang dengan sendirinya. Saat mengejan dalam proses melahirkan normal, ibu disarankan untuk memejamkan mata.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pembuluh darah di sekitar mata pecah. Jangan sekali-kali mengangkat panggul ketika sedang mengejan. Sebab, akan mengurangi resiko terjadi robekan terlalu lebar pada jalan lahir. Mengejan saja mengikuti irama dorongan yang datang.

●      Tahap Ketiga (Mengeluarkan Plasenta)
Tahap ketika ketika proses melahirkan normal adalah mengeluarkan plasenta. Pada tahap ini baik dokter maupun bidan biasanya akan memberikan suntikan obat khusus untuk memancing kembalinya kontraksi dengan tujuan mengeluarkan plasenta.

Para ibu jangan khawatir, karena kontraksi yang dirasakan kali ini tidak sekuat saat bayi akan keluar. Pada umumnya, persalinan normal tidak hanya sampai mengeluarkan plasenta saja. Seperti ketika terjadi robekan jalan lahir yang dirasa terlalu besar. Maka dokter maupun bidan akan memberikan jahitan dengan lebih dulu meminta persetujuan dari ibu.

Beberapa Penyebab Tidak Bisa Menjalani Persalinan Normal

Sepertinya, banyak sekali para ibu yang ingin melahirkan normal karena banyak alasan. Meskipun begitu, nyatanya tidak semua bisa bersalin secara normal. Beberapa penyebabnya seperti diantaranya adalah

●      Sungsang
Kondisi bayi sungsang sering jadi penyebab ibu tidak mungkin menjalani persalinan normal. Apabila terus dipaksakan, maka bukan tidak mungkin akan terjadi cedera bahkan kematian bagi janin.

●      CPD
Cephalopelvic Disproportion atau CPD merupakan gangguan perkembangan bayi yang tidak bergerak maju dari rahim ibu. Biasanya karena ukuran kepala bayi terlalu besar, dan panggul ibu yang kecil. Persalinan normal tidak bisa dilakukan karena berpotensi membuat tekanan fisik pada ibu maupun bayi.

●      Tidak Punya Tenaga
Bukan tidak mungkin ibu merasa kelelahan selama proses persalinan normal. Masih banyak yang harus merasakan lamanya persalinan hingga 12-24 jam. Saat kondisi ibu tidak memungkinkan seperti kehabisan tenaga hingga dehidrasi, persalinan caesar adalah pilihan terbaik.

Selain penyebab di atas, sebenarnya masih ada banyak lagi faktor para ibu tidak bisa melahirkan normal. Seperti karena hamil kembar atau lebih dari satu anak, dislokasi plasenta, dan lainnya. Penjelasan tentang proses melahirkan normal di atas mungkin bisa jadi referensi para ibu yang sedang menanti kelahiran buah hatinya.

Baca Juga

Syarat USG Kehamilan dan Jadwalnya

Pemeriksaan ultrasonography (USG) sebetulnya sangat diperlukan bagi ibu hamil. Pada umumnya, pemeriksaan USG kehamilan ini bertujuan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Padahal, manfaatnya lebih dari itu. Ibu bisa memantau kondisi perkembangan janin secara lebih berkala.

Dengan begitu, jika ada kondisi yang tidak memungkinkan bisa langsung diambil langkah yang tepat.  Lalu sebetulnya berapa kali idealnya ibu hamil melakukan tes USG? Paling sedikit, ibu hamil dianjurkan untuk USG sebanyak 2 hingga 3 kali selama kehamilan berlangsung. Pemeriksaan dilakukan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga.

Jadwal USG Kehamilan

Mungkin beberapa dari Anda bertanya, sejak kapan boleh mulai tes USG? Sejak tahu sedang mengandung sebetulnya sudah boleh langsung periksa USG. Untuk waktunya bisa kapan saja, namun ada baiknya sesuai dengan jadwal pada umumnya. Para ibu bisa ikuti paduan jadwal periksa USG di bawah ini

Trimester Pertama

Fase kehamilan di trimester pertama yaitu saat janin berusia I hingga 12 minggu, Anda sudah bisa mulai melakukan USG kehamilan. Biasanya, pada usia ini metode USG yang dipakai adalah transvaginal. Ada banyak manfaat tes USG pada masa kehamilan awal seperti saat trimester pertama ini.

Seperti diantaranya adalah memastikan kehamilan, mengetahui denyut jantung janin, hingga mendeteksi kehamilan kembar. Periksa USG pada trimester pertama pun dapat mendeteksi jika ada pertumbuhan abnormal pada janin. Semisal nanti ditemukan bisa langsung dilakukan penanganan yang tepat.

Manfaat lain adalah menentukan apakah kehamilan yang terjadi berada di dalam atau justru luar rahim. Bahkan, resiko kehamilan prematur dan keguguran pun dapat langsung diketahui melalui hasil USG ini.

Trimester Kedua

Selanjutnya ketika sudah memasuki minggu ke 12 hingga 27, Anda boleh melakukan kunjungan kembali untuk pemeriksaan USG kehamilan. Kali ini sudah tidak pakai metode transvaginal lagi, tapi USG perut. Manfaat utama dari melakukan USG di trimester kedua ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan janin.

Hasil dari tes USG ini akan diketahui kelengkapan organ vital janin (struktur otak, jantung, paru-paru, dan lainnya). Nanti, ibu juga tahu jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Kehamilan kembar pun bisa terdeteksi melalui tes USG ini. Jika ada masalah plasenta, akan langsung diketahui. Bahkan, melalui USG ini, akan diketahui aliran darah dari tubuh janin itu sendiri.

Trimester Ketiga

Selanjutnya adalah pemeriksaan USG kehamilan pada trimester ketiga yaitu pada usia 24-40 minggu. Pada tahap ini, dokter akan berfokus pada pemantauan pertumbuhan janin hingga kondisi kesiapan persalinan sang ibu. Ada banyak manfaat pemeriksaan USG pada masa ini.

Mulai dari mengetahui posisi janin pada rahim. Apakah miring, normal, atau justru malah sungsang. Selain itu, plasenta juga bisa langsung dideteksi apakah sudah siap untuk menyambut persalinan. Kecacatan janin pun dapat diketahui melalui tes USG pada trisemester ketiga ini.

Tes USG di trimester ketiga ini pun dokter bisa mengambil kesimpulan. Tentang janin apakah sudah siap dan harus segera dilahirkan? Atau malah justru masih “betah” di dalam. Sehingga dapat diambil langkah yang tepat.

Syarat USG Kehamilan

Sebetulnya tidak ada syarat mutlak untuk melakukan pemeriksaan USG. Namun, ada beberapa tips yang sekiranya bisa Anda perhatikan sebelum memulai pemeriksaan kehamilan tersebut. Seperti misalnya memilih dokter yang tepat. Ada baiknya pilih dokter yang sudah punya sertifikasi. Sehingga hasil diagnosisnya pun terpercaya.

Selain itu, ada baiknya ibu hamil memperbanyak asupan air putih. Paling tidak 6 jam sebelum mulai melakukan pemeriksaan. Para ibu juga dianjurkan untuk tidak buang air kecil kira-kira satu jam sebelum diperiksa. Hal ini dilakukan supaya kandung kemih penuh dan berefek pada gambar yang dihasilkan bisa nampak lebih jelas.

Itu dia tadi jadwal dan syarat USG kehamilan. Ada baiknya, Anda ikuti jadwal yang diberikan dokter kandungan. Pemeriksaan USG ini cukup penting, sehingga Anda lebih siap menyambut kelahiran buah hati saat tiba waktunya.

Baca Juga

Anjuran Dan Pantangan Untuk Ibu Hamil

Bagi setiap pasangan, kelahiran anak adalah bagian yang paling dinantikan. Kehamilan merupakan proses yang harus dilalui oleh para ibu. Sebagai informasi, ada beberapa anjuran dan pantangan ibu hamil yang harus diketahui. Semuanya harus dilakukan para ibu untuk menjamin kehamilannya sehat dan selamat sampai waktu persalinannya nanti. Jadi penting sekali untuk mengetahui anjuran dan pantangan untuk ibu hamil.


Anjuran Para Ibu Yang Sedang Mengandung

●      Makan Dengan Proporsional
Hal penting yang harus dilakukan para ibu hamil adalah menjaga kesehatan. Baik untuk dirinya sendiri maupun janin yang sedang dikandung. Cara paling mudah adalah mengkonsumsi makanan penunjang secara proporsional. Maksudnya adalah tidak terlalu berlebihan atau justru kurang. Lebih menekankan pada kecukupan pemenuhan gizi yang seimbang.

Dengan begitu, kesehatan ibu dan janin bisa terjamin. Perkembangan janin pun akan terjaga, dan terhindar dari resiko bahaya lainnya. Anda yang sedang hamil pun harus tahu, sebetulnya tidak akan makanan khusus yang perlu dijauhi selama hamil. Asalkan makan dalam jumlah yang cukup masih tergolong aman.

Beberapa kasus ibu hamil pun sering kesulitan makan karena mual dan muntah. Hal ini bisa disiasati dengan cara memakan jenis makanan tidak berlemak seperti buah, ubi, biscuit, singkong, maupun roti.

●      Minum Air Cukup
Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan harian. Apabila dalam kondisi tidak hamil setiap orang umumnya perlu 8 gelas setiap hari. Beda ketika kondisi hamil, karena harus dilebihkan yaitu 10 gelas per hari. Hal ini untuk menjaga tubuh tetap terhindrasi, sehingga tidak mudah lemas.

●      Istirahat Cukup
Tidak kalah penting juga untuk selalu mengusahakan istirahat cukup. Minimal 6 sampai 7 jam dalam sehari. Utamakan untuk tidur siang, sebisa mungkin sempatkan untuk melakukannya. Meskipun belum ada penelitian resmi, tidur siang di masa hamil dapat mendukung perkembangan otak janin.

●      Menjaga Kebersihan Diri
Usahakan rajin cuci tangan, sebelum makan, setelah BAB dan BAK, serta setelah aktivitas di luar. Gosok gigi minimal sebelum sarapan dan sebelum tidur. Jangan lupa mandi minimal 2 kali sehari. Utamakan untuk mempersihkan daerah payudara dan kemaluan.

Pantangan Para Ibu Mengandung
●      Merokok
Ibu hamil pun harus menjauhi rokok, bahkan asapnya sekalipun. Banyak masalah yang bisa ditimbulkan dari rokok. Mulai dari berpotensi merusak jaringan janin. meningkatkan resiko cacat lahir, dan lainnya.

●      Minum Alkohol
Tidak hanya merokok, apabila Anda sedang hamil, jangan sekali-kali minum alkohol karena juga dapat memicu resiko serius pada janin. Anda mungkin keguguran, hingga jika lahir pun bayi bisa dalam kondisi mati atau cacat. Beberapa kasus pun menyebutkan bayi lahir dari ibu peminum alkohol punya IQ lebih rendah, mengalami kesulitan belajar, dan keterlambatan bicara.

●      Makan Makanan Mentah
Ada baiknya, Anda pun menghindari makanan mentah maupun setengah matang. Makanan mentah punya kecenderungan terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan terganggunya kesehatan ibu dan bayi.

●      Minum Kopi Terlalu Banyak
Meskipun tidak benar-benar dilarang, namun ada baiknya Anda kurangi asupan kafein pada kopi selama hamil. Minum kopi saat hamil dapat memicu resiko keguguran lebih tinggi. Bahkan, kafein ternyata dapat melewati plasenta dan berpengaruh pada perkembangan bayi.

●      Membersihkan Kotoran Hewan
Anda sebetulnya masih boleh pelihara hewan walaupun sedang hamil. Namun, sangat tidak disarankan untuk membersihkan atau bersentuhan langsung dengan kotorannya. Pasalnya, ada beberapa jenis parasit dan bakteri yang mendiami kotoran hewan tersebut. Misalnya toxoplasma yang sering jadi penyebab utama keguguran.

Itu dia tadi apa saja anjuran dan pantangan untuk ibu hamil. Bagi Anda yang saat ini berbahagia menanti kelahiran buah hati dan sedang menikmati proses kehamilan, informasi di atas mungkin bisa jadi bahan inspirasi.

Baca Juga

Pemeriksaan Kehamilan Minimal Berapa Kali

Ada yang sedang berbahagia mau punya buah hati? Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Sebetulnya, para ibu muda yang baru pertama kali hamil mungkin agak kesulitan menentukan berapa kali harus melakukan pemeriksaan. Supaya lebih yakin, cek informasi selengkapnya di bawah ini

Manfaat Pemeriksaan Kehamilan

Sebelum tahu jadwal pemeriksaan kehamilan minimal berapa kali, ada baiknya Anda ketahui dulu apa manfaat dari aktivitas tersebut. Serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan ibu hamil sejak tahu sedang mengandung ini punya beberapa manfaat. Namun, paling utama adalah untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat.


Selain itu, tujuan pemeriksaan rutin pun juga untuk mengevaluasi kondisi ibu dan janin, sehingga akan terpantau tumbuh kembang janinnya. Apabila nanti ternyata ada kecenderungan kelainan, baik pada ibu maupun janin bisa langsung terdeteksi dan diambil langkah paling tepat.

Pemeriksaan Kehamilan Berapa Kali

Sedikit perbedaan tentang waktu yang tepat pemeriksaan kehamilan ibu menurut kemenkes dan WHO. Kalau merujuk pada peraturan kemenkes setidaknya para ibu hamil harus memeriksakan kandungannya minimal 4 kali. Hal ini dilakukan langsung ketika tahu sedang mengandung. Makin cepat melakukan pemeriksaan makin baik.

Waktu 4 kali tersebut dihitung dari 1 kali di trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, serta 2 kali saat trimester ketiga. Sedangkan menurut WHO, ibu hamil dianjurkan untuk periksa kandungan minimal 8 kali mulai dari usia kandungan 12 minggu. Para ibu tidak perlu membenarkan salah satunya.

Logikanya semakin sering periksa, tentunya dokter bisa lebih akurat menghitung usia kehamilan. Selain itu makin sering kunjungan, tentu saja dapat meningkatkan harapan hidup bayi dan ibu.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Trimester Pertama
Ada serangkaian pemeriksaan kehamilan yang harus dilakukan ibu hamil di periode trimester pertama. Seperti diantarnya adalah tes USG yang berguna untuk menentukan usia kehamilan. Selain itu pemeriksaan ini juga mempermudah memantau perkembangan janin di rahim ibu. Masih ada lagi tes darah untuk mendeteksi kadar hemoglobin yang dapat mempengaruhi kehamilan.

Ada juga tes genetik untuk melihat kemungkinan bayi mengalami kelainan kromosom. Tidak ketinggalan juga pada trimester pertama para ibu akan melalui tes golongan darah. Bahkan pada trimester ini, ibu hamil pun akan melalui tes untuk diambil sampel chorionic villus.

Walaupun opsional, namun tidak ada salahnya untuk dijalani. Dari tes ini akan terdeteksi jika ada kelainan kromosom bayi, resiko down syndrome, atau kelainan genetik lainnya. Pada periode ini pun akan dilakukan tes pemeriksaan hepatitis B.

Trimester Kedua
Para trimester kedua, para ibu hamil akan menjalani pemeriksaan protein urin. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi, apakah ibu ada resiko menderita preeklampsia. Selain itu, ibu juga tetap harus USG untuk mengecek detak jantung, tinggi fandus, serta gerakan bayi.

Tidak ketinggalan para periode ini ibu akan diperiksa kadar glukosanya. Sehingga bisa tahu apakah sedang mengalami diabetes gestasional atau tidak. Selain itu akan dilakukan proses tes cairan ketuban atau aminiocentesis.

Trimester Ketiga
Pada periode ini akan dilakukan pemeriksaan streptococcus group B. Selain itu adalagi pemeriksaan panggul untuk mendeteksi kesehatan organ reproduksi, mencari tanda infeksi, dan lainnya. Ibu juga perlu menjalani pemeriksaan posisi bayi, apakah sungsang apa tidak. Tidak lupa pada masa ini, dokter akan kembali melakukan USG.

Tujuan utamanya kali ini adalah memeriksa jumlah air ketuban. Dokter akan menarik kesimpulan apakah cairan ketuban ibu sudah cukup, terlalu banyak, atau justru kurang. Hal ini untuk mengurangi resiko komplikasi kehamilan.

Itu dia tadi informasi singkat tentang pemeriksaan kehamilan berapa kali selama periode kehamilan. Apa manfaatnya, berapa kali dianjurkan selama mengandung, hingga jadwal yang disarankan. Para ibu hamil bisa menggunakannya sebagai bahan referensi terbaik.

Baca Juga

Pengertian Trimester dan Pembagian Trimester

Anda dan pasangan sedang menanti kelahiran sang buah hati? Kalau benar begitu, sebetulnya sangat penting untuk mengetahui masa penantian menunggu kelahirannya yaitu terkait trimester kehamilan. Mengapa hal tersebut perlu diketahui? Sebab dengan begitu, baik ayah maupun ibu dapat lebih siap menanti kelahiran sang buah hati.

Selain itu, jika sekiranya ada faktor yang cukup membahayakan, baik dari sisi ibu maupun bayi bisa langsung dicarikan solusi yang tepat. Bagi calon ibu yang lebih penting, sehingga bisa lebih tahu kondisi perkembangan bayinya sejak dalam kandungan.


Pengertian Trimester Secara Singkat
Faktanya, masa atau periode kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu. Masa tersebut dihitung mulai dari pertama haid normal terakhir. Masa 40 minggu tersebut dibagi lagi menjadi 3 periode. Selanjutnya, 3 periode itu yang disebut sebagai trimester pada kehamilan. Biasanya akan berlangsung antara 12 hingga 14 minggu setiap 3 bulan.

Pembagian Trimester
●      Pertama
Trimester pertama kehamilan ini dihitung dari usia kehamilan 0 sampai 13 minggu. Pada masa ini dianggap sebagai periode terpenting pada perkembangan janin. Pasalnya, pada masa ini baik organ mapun sistem tubuh janin akan mulai berkembang. Oleh sebab itu, jangan heran jika pada masa ini terjadi beberapa hal baru yang dirasakan para ibu hamil.

Gejala paling sering terjadi adalah sering mual, muntah, mudah emosional dan lelah, hingga sering buang air kecil. Tidak jarang juga yang mengalami nyeri pada area payudara. Walaupun tidak semua ibu hamil mengalami gejala yang sama.

Pada periode ini sangat disarankan bagi para ibu untuk betul-betul menjaga kehamilannya. Pasalnya, banyak kasus terjadi keguguran pada periode ini. Ada baiknya konsumsi beberapa makanan sehat seperti yang mengadung asam folat (kacang-kacangan, sayur daun hijau, jeruk).

Selain itu, banyak makan yang mengandung kalsium, zat besi, kolin, vitamin B12, B6, hingga asam lemak omega-3. Pada periode ini pun ada beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil. Termasuk diantaranya adalah merokok, minum alkohol, konsumsi daging mentah, pergi sauna, terlalu banyak makan, hingga minum kafein.

●      Kedua
Trimester Kedua jatuh saat kandungan masuk usia 14 hingga 26 minggu. Apabila Anda sudah masuk periode ini, beberapa gejala kurang nyaman yang dirasakan saat masa sebelumnya akan hilang pelan-pelan. Misalnya mual-mual sudah jarang terjadi. Tidur pun sudah jauh lebih nyaman, kelelahan pun berangsur-angsur hilang.

Sayangnya, Anda pun tidak boleh langsung senang. Gejala lama boleh hilang, tapi ada yang lain justru timbul. Kemungkinan akan sedikit mengganggu pergerakan ibu hamil seperti diantaranya adalah sakit punggung, perut dan kaki yang terasa kram, dan lainnya. Namun, pada masa ini ibu sebetulnya sudah bisa mulai merasakan pergerakan janin.

●      Ketiga
Berikutnya memasuki periode kehamilan 27 hingga 40 minggu. Masa ini merupakan yang paling ditunggu orang tua baik ayah dan ibu. Artinya, tidak lama lagi akan bertemu sang buah hati. Rata-rata para ibu akan merasa harap-harap cemas dalam menanti waktu kelahiran.

Dalam masa ini, kemungkinan besar banyak aktivitas fisik yang mulai terhambat, karena ukuran janin yang sudah besar. Kondisi tubuh ibu pun tidak memungkinkan untuk bergerak terlalu sering. Gejala lain pun akan mulai timbul dan dirasakan para ibu. Mulai dari kembali susah tidur, merasa sesak nafas, susah buang air besar, hingga muncul varises.

Itu dia tadi penjelasan tentang trimester pada kehamilan. Baik itu pengertian trimester, hingga pembagian trimester. Para ibu sudah pasti harus tahu dengan hal ini, karena dengan begitu bisa sekaligus mengontrol perkembangan janin. Sehingga bisa lahir dengan sehat kedepannya.

Baca Juga

Pengertian Siklus Menstruasi Normal Pada Wanita

Pendidikan tentang reproduksi seharusnya sangat penting diketahui sejak dini. Salah satunya adalah terkait siklus menstruasi pada wanita. Bagi remaja putri, hal ini harus sudah dipahami. Mau tahu informasi selengkapnya? Simak pembahasan lebih lanjut pada pembahasan berikut ini.

Pengertian Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi sendiri merupakan periode bulanan yang biasanya dialami oleh setiap wanita saat sudah memasuki masa kematangan reproduksi. Sementara menstruasi adalah proses keluarnya darah dari organ wanita yaitu vagina. Pada umumnya, siklus ini menjadi bukti jika organ wanita bersiap terjadi kehamilan.


Persiapan yang ditunjukkan adalah berupa penebalan dinding rahim yang berisi pembuluh darah. Apabila ternyata justru tidak terjadi kehamilan, dinding rahim tadi mengalami peluruhan. Saat menstruasi terjadi, luruhan dinding rahim tadi akan keluar bersamaan dengan darah dari vagina.

Mengetahui siklusnya menstruasi, sebetulnya sangat penting terutama ketika ingin merencanakan kehamilan. Namun, selain fungsi tersebut, masih ada manfaat lain. Seperti diantaranya adalah bagi para pubertas. Para wanita yang sudah memasuki usia pubertas, perlu mengetahui siklus dari menstruasinya untuk menentukan apakah normal atau tidak.

Meskipun faktanya, menstruasi yang tidak teratur cukup jarang membuat masalah serius. Tidak ada salahnya mengetahui siklusnya, untuk berjaga-jaga kalau ada yang tidak beres dengan kesehatan.

Siklus Menstruasi Normal Berapa Lama?

Siklus menstruasi normal adalah pada umumnya berjalan sekitar 4 minggu. Mulai dari hari pertama hingga hari pertama lagi pada periode berikutnya. Hormon dianggap berpengaruh penting dalam siklus datang bulan atau menstruasi.

Ada beberapa hormon yang ikut serta dalam mempengaruhi periode menstruasi. Seperti diantranya adalah hormon GnRH, FSH, LH, esterogen, hingga progersteron. Namun siklus satu wanita dengan yang lain biasanya tidak sama. Rata-rata menstruasi akan terjadi setiap 21 hingga 35 hari, dan akan berlangsung mulai dari 2 sampai 7 hari.

Untuk tahun-tahun pertama menstruasi, siklusnya mungkin rerlatif cukup panjang. Namun, seiring berjalannya waktu, umumnya siklusnya makin memendek dan cenderung lebih teratur sejalan dengan bertambahnya usia.

Tanda jika menstruasi Anda punya siklus teratur adalah datang dengan jumlah durasi yang sama tiap bulannya. Apabila ketika menstruasi datang Anda merasa nyeri dari yang ringan hingga cukup berat pun masih dianggap normal. Selama siklusnya masih 21 hingga 35 hari bisa ditarik kesimpulan masih normal. Kecuali jika Anda sudah masuk usia menopause, biasanya akan sulit teratur lagi.

Tanda-tanda Siklus Menstruasi Tidak Normal

Lalu kapan Anda sebaiknya curiga jika mengalami siklus menstruasi tidak normal? Ada tanda-tanda yang bisa Anda jadikan pedoman. Seperti diantaranya adalah siklusnya terjadi kurang dari 21 hari. Bisa juga lebih dari 35 hari. Selain itu, Anda yang terkadang sampai melewatkan 3 atau lebih siklus berturut-turut pun harus mulai waspada.

Masih ada lagi tanda lain yang menunjukkan gejala tidak normalan, seperti aliran darah menstruasi yang dirasa jauh lebih deras atau justru terlalu sedikit dari biasanya. Periode menstruasi yang lebih dari tujuh hari pun perlu Anda waspadai. Gejala lain seperti kram, mual, muntah saat menstruasi pun mampu menjelaskan sesuatu ketidaknormalan sedang terjadi.

Anda juga harus lebih memperhatikan jika sampai terjadi pendarahan atau bercak yang terjadi, padahal di luar siklus. Kondisi pendarahan tersebut bisa saja karena menopause atau setelah selesai berhubungan intim.

Itu dia tadi informasi singkat tentang Pengertian Siklus Menstruasi Normal. Adapun penjelasan tentang kondisi siklus normal dan tidak normal itu seperti apa. Semoga informasi ini bisa jadi bahan referensi terbaik bagi Anda yang membutuhkan.

Baca Juga

Contoh HPHT dan Rumus Cara Menghitung HPHT

Istilah HPHT atau Hari Pertama Haid Terakhir mungkin tidak terlalu asing untuk kalangan orang-orang yang sedang membahas tentang kehamilan. Pada umumnya tanggal pertama haid terakhir ini dipakai untuk menentukan usia kehamilan ibu. Hingga memperkirakan kapan akan lahir. Mau tau lebih dalam tentang istilah dalam dunia kehamilan tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

Pengertian dan Contoh HPHT

HPHT singkatan dari hari pertama haid terakhir. Artinya merujuk pada hari pertama saat periode menstruasi terakhir Anda. Contoh HPHT mudah sekali, misalnya haid Anda yang paling akhir dan tidak ada haid lagi setelahnya, berlangsung dari 2 Oktober 2022 sampai dengan selesai, maka HPHT ya 2 Oktober2022 itu, tidak peduli berapa hari haid Anda berlangsung. Mau 2 hari, 3 hari, atau bahkan 7 hari tak masalah, karena hal ini tidak mempengaruhi tanggal HPHT.


Mengetahui hari pertama haid terakhir ini sangat penting. Seperti diantaranya untuk melacak periode menstruasi periode berikutnya, menentukan kapan masa subur, hingga mencari tahu umur kehamilan dan hari perkiraan kelahiran.

Jika ingin melacak periode menstruasi, setidaknya Anda harus menghitung 3 kali siklus sehingga tahu polanya seperti apa. Namun, apabila mau menentukan masa subur hitung dari satu siklus menstruasi yang umumnya adalah 28 hari. Masa subur biasa ada di hari ke 12 sampai 14 pada periode tersebut.

Rumus Hari Perkiraan Lahir berdasarkan HPHT

Hari pertama haid terakhir juga bisa berperan untuk menentukan usia kehamilan dan hari perkiraan lahir. Salah satunya adalah menggunakan rumus Neagle. Bagi yang punya periode menstruasi lancar yaitu 28 hari, bisa menggunakannya. Untuk menghitung perkiraan lahir bisa dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir + 7.

Beda lagi jika ingin menghitung bulan perkiraan lahir yaitu bulan hari pertama haid terakhir – 3. Sedangkan tahun perkiraan lahir sifatnya flexible, diubah jika memungkinkan saja. Contohnya cukup sederhana. Misalnya Anda terhitung hari pertama haid terakhir jatuh pada 1 November 2020.

Maka tanggal perkiraan lahir adalah 1+7, artinya tanggal 8. Sementara bulan perkiraan lahir 11-3, artinya bulan Agustus. Sedangkan tahun perkiraan lahirnya oleh karena sudah melewati bulan Juli, jadi sudah mulai masuk tahun depan yaitu 2021.

Namun, beberapa ada juga kasus saat perhitungan, dimana hari pertama haid terakhir dikurangi 3 justru menghasilkan angka negatif. Kalau ini terjadi, tidak perlu bingung. Anda hanya tinggal menambah HPHT dengan angka 7. Lalu, dari hasil penjumlahan tadi, langsung tambah 9 bulan.

Biar tidak bingung, ambil contoh saja ibu punya hari pertama haid terakhir yang jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Maka untuk menghitung perkiraan tanggal melahirkan adalah (12 Februari 2021 + 7 hari) + 9 bulan = 19 November 2021.

Cara Perhitungan dengan Aplikasi HP

Selain menggunakan rumus, sebetulnya para ibu bisa memanfaatkan aplikasi di HP, namanya Aplikasi Kalender Saya. Aplikasi ini membantu menentukan tanggal HPHT, tanggal masa subur, hari perkiraan haid, dan sebagainya. Cara ini mungkin tergolong lebih praktis dibanding harus pakai manual. Tinggal masukkan saja data hari pertama haid terakhir dan biarkan sistem bekerja.

Hanya saja, meskipun Anda ingin menghitungnya secara manual, pakai rumus, atau kalkulator online, ada baiknya konsultasi juga dengan ahlinya. Alat-alat medis kedokteran saat ini sudah cukup canggih. Salah satunya adalah USG yang sudah pasti dapat mengukur fundus lebih spesifik. Jadi, tidak perlu bingung lagi mulai sekarang.

Demikian tadi penjelasan tentang Contoh HPHT dan Rumus Menghitung HPHT. Para ibu mungkin perlu memperhatikan informasi seperti ini. Pasalnya, bagaimana pun juga berkaitan dengan tumbuh kembang janin. Bisa lebih siap menanti persalinan nanti, sehingga baik ibu dan bayi tetap dalam kondisi sehat.

Baca Juga

CARA MENGHITUNG HARI TAKSIRAN PERSALINAN, SERTA MANFAATNYA

Bagi para ibu hamil, mengetahui hari taksiran persalinan cukup penting. Dengan begitu, bisa lebih mudah untuk merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan saat menyambut persalinan. Sehingga lebih siap untuk menyambut kehadiran si kecil. Berikut informasi tentang pengertian, cara menghitung, dan manfaat mengetahui hari taksiran persalinan Anda.

Pengertian Hari Taksiran Persalinan Secara Singkat

Hari taksiran persalinan merupakan hari perkiraan lahir bayi. Sebetulnya, hari perkiraan lahir bayi ini bisa diketahui jika bertanya langsung pada dokter. Hanya saja, para ibu pun bisa menghitungnya sendiri. Ada beberapa metode perhitungan yang bisa Anda pakai. Berikut beberapa cara untuk menghitungnya.

Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL)

Untuk menghitung hari perkiraan lahir, para ibu harus tahu dulu berapa usia kehamilan sekarang. Pada poin ini, masih banyak orang yang salah sangka. Rata-rata masih menganggap jika usia kehamilan dihitung dalam satuan bulan. Hamil 3 bulan, 5 bulan, 9 bulan dan lainnya. Padahal, yang betul usia kehamilan ditentukan dengan satuan minggu atau hari. Jadi pada umumnya, rentang kehamilan seorang ibu biasanya sekitar 40 minggu. Kalau dihitung satuan hari adalah 280 hari.

Supaya tidak bingung, hari taksiran persalinan bisa dihitung pakai rumus yaitu “tanggal di hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) +7 hari-3 bulan+1 tahun”. Dari sini, artinya ibu harus tahu dulu kapan hari menstruasi terakhir sebelum terjadi kehamilan. Ambil contoh saja HPHT ibu adalah 11 April 2019.

Maka jika ditambahkan 7 hari menjadi 18 April 2019 (minggu pertama kehamilan). Setelah itu, baru dikurangi 3 bulan sehingga jadi 18 Januari 2019. Terakhir ditambah 1 tahun yang artinya hari perkiraan lahir bayi ibu adalah 18 Januari 2020.

Selain pakai cara itu, ibu juga bisa menggunakan perhitungan lain. Misalnya HPHT ibu adalah tanggal 8 November 2018, maka kurangi 3 bulan sehingga jadi 8 Agustus 2018. Terakhir tambahkan 7 hari 1 tahun dan artinya HPL ibu adalah 15 Agustus 2019.

Satu lagi cara menghitung hari taksiran persalinan adalah dengan mengingat hari pertama terakhir haid lalu ditambahkan dengan 266 hari. Hanya saja, perhitungan ini hanya bisa dipakai bagi para ibu yang punya siklus haid normal, antara 28-30 hari.

Manfaat Mengetahui Hari Perkiraan Lahir

●      Memonitor Tumbuh Kembang Janin
Mengetahui secara jelas tentang hari perkiraan lahir akan membuat ibu lebih mudah memonitor tumbuh kembang janin setiap minggu. Jadi apabila ada sesuatu yang sekiranya kurang normal, bisa cepat dilakukan tindakan.

●      Persiapan Matang
Menghitung hari perkiraan lahir pun dapat membuat ibu lebih punya persiapan matang. Seperti yang sudah banyak diketahui. Persalinan butuh banyak persiapan sehingga kelahiran bisa berjalan lancar. Tidak hanya persiapan mental, tapi juga fisik, spiritual, hingga finansial. Segala persiapan selesai, tidak akan sulit menyambut kelahiran.

●      Tahu Kapan Harus Melakukan Skrining
Setiap saat, ibu hamil harus teratur melakukan skinning. Dengan tahu hari perkiraan lahir, akan tahu waktu kapan untuk tindakan medis yang tepat. Misalnya jadwal untuk imunisasi tetanus tokso, USG 4D, tes HB, dan masih banyak lagi.

●      Memungkinkan Melakukan Tindakan Percepatan Persalinan
Apabila sampai melewati perhitungan hari perkiraan persalinan tapi belum lahir, ibu bisa langsung dilakukan tindakan percepatan. Misalnya dengan melakukan induksi baik kimiawi maupun mekanik.

Demikian informasi lengkap tentang cara menghitung hari taksiran persalinan. Baik pengertian, cara menghitung, hingga manfaatnya. Semoga bisa menjadi referensi buat para ibu hamil yang sedang menyambut kelahiran buah hatinya.

Baca Juga

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN YANG SERING TERJADI

Terlambat datang bulan, memang merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Walaupun begitu, selain tanda tersebut sebetulnya masih ada beberapa hal lain yang bisa menjadi perhatian dan dikenali oleh para wanita. Tidak semua tanda kehamilan pun akan dirasakan oleh semua wanita. Berikut kami sajikan informasi mengenai tanda-tanda awal kehamilan.

Perubahan Pada Payudara

Saat kehamilan terjadi, akan mengakibatkan perubahan hormon tubuh si ibu. Perubahan hormon karena kehamilan bisa berefek pada payudara. Bagian tersebut bisa berubah jadi lebih padat, sensitif, hingga mengencang. Begitu juga daerah puting akan terlihat lebih menonjol, dan berwarna lebih gelap.


Buang Air Kecil Lebih Kecil

Intensitas buang air kecil yang semakin sering merupakan salah satu ciri awal kehamilan. Hal ini dialami oleh beberapa wanita hamil di awal trimester pertama. Rata-rata buang air kecil paling banyak di malam hari. Seringnya buang air kecil ini sedikit banyak dipengaruhi oleh perubahan hormon hingga peningkatan cairan tubuh.

Buang air kecil yang makin sering akan terus berlanjut seiring bertambahnya usia kehamilan. Kalau hal ini disebabkan karena pembesaran rahim yang akan menekan kantong kemih sang ibu.

Cepat Merasa Lelah

Pada trimester pertama, banyak ibu-ibu yang cenderung lebih mudah merasa lelah. Rasa lelah tersebut banyak dipengaruhi oleh peningkatan hormon progesterone. Selain hal tersebut, rasa lelah yang cepat datang pun bisa jadi dipengaruhi oleh hal lain. Seperti diantarnya adalah karena peningkatan jumlah darah, detak jantung, hingga metabolism tubuh.

Jangan khawatir, rasa lelah ini sebetulnya masih bisa ditangani. Para ibu hamil yang mengalaminya bisa mengkonsumsi makanan yang bergizi serta memperbanyak waktu istirahat. Selain itu, para ibu hamil pun harus menghindarkan diri dari olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat. Kafein pun perlu dihindari karena bisa memberikan efek negatif pada janin.

Mual Dan Muntah

Tanda awal kehamilan yang paling sering dialami adalah mual dan muntah. Pada umumnya, gejala ini dirasakan setelah usia kehamilan 6 minggu. Namun, di beberapa kasus dapat terjadi lebih awal. Rata-rata mual dan muntah akan hilang setelah usia kehamilan 12 hingga 16 minggu.

Sama dengan keluhan sebelumnya, mual dan muntah ini bisa dicegah. Caranya adalah dengan menjaga perut untuk tidak kosong. Makan juga tidak boleh terlalu banyak, usahakan isi perut dengan porsi sedikit tapi lebih sering. Solusi lain adalah para ibu bisa mengkonsumsi permen mint sehingga gejala mual dan muntah dapat diminimalisir.

Terlalu Sensitif Dengan Bau

Perubahan hormon para ibu hamil pun seringkali menjadi penyebab penciuman menjadi lebih sensitif. Faktor ini jugalah yang membuat wanita hamil menjadi lebih mudah mual dan muntah. Terutama ketika tiba-tiba mencium aroma menyengat seperti minyak wangi, asap rokok, dan  bau tajam lainnya.

Hilang Nafsu Makan

Hilangnya nafsu makan juga merupakan salah satu ciri-ciri awal kehamilan. Hal ini merupakan efek dari perubahan hormon dan didukung dengan peningkatan sensitifitas penciuman. Meskipun wajar, tapi para ibu harus berusaha untuk mengkonsumsi camilan dan tidak membiarkan perut kosong.

Konstipasi

Biasanya, di awal kehamilan ibu akan mengalami konstipasi. Hal ini karena pada masa itu, pencernaan diketahui mulai melambat. Lagi-lagi kondisi ini disebabkan karena perubahan hormoon yang mempengaruhi sistem pencernaan.

Demikian artikel “Tanda-Tanda Awal Kehamilan”. Jadi, bukan hanya terlambat datang bulan saja. Beberapa tanda lain pun seringkali dirasakan para ibu yang mulai masuk masa kehamilan.

Baca Juga

MASA SUBUR SETELAH LEPAS KB SUNTIK 3 BULAN

Salah satu jenis KB yang populer di kalangan ibu-ibu adalah KB suntik 3 bulan. Alasan pemakainya antara lain tidak perlu sering-sering suntik atau harus minum pil setiap hari. Jadi sangat cocok bagi mereka yang suka lupa jadwal suntik atau lupa minum pil.

Kadang-kadang pada ibu yang KB suntik 3 bulan ingin berhenti karena ingin punya momongan lagi. Sering muncul pertanyaan kira-kira masa subur setelah lepas KB suntik 3 bulan berapa lama baru terjadi?


Berbeda dengan jenis KB lainnya, kembalinya kesuburan setelah lepas KB suntik 3 bulan biasanya lebih lama. Setiap ibu bervariasi lamanya, antara 4 bulan bahkan sampai 1 tahun. 

Itulah sebabnya banyak ibu yang mengeluhkan belum juga mendapat haid padahal sudah beberapa bulan lepas KB suntik 3 bulan. Haid yang tak kunjung datang merupakan pertanda bahwa ibu belum mengalami masa subur. 

Mengapa masa subur lebih terlambat datangnya?

Karena obat yang disuntikkan di bokong masih tersimpan di dalam otot bokong tersebut bahkan sampai beberapa bulan setelah berhenti suntik. Obat suntik tersebut terus-menerus dilepaskan ke sirkulasi tubuh ibu sampai betul-betul habis. Nah pada saat habis inilah maka masa subur akan kembali. 

Tentunya untuk setiap ibu jumlah obat yang tersimpan di otot bokongnya berbeda-beda. Bagi yang banyak maka masa suburnya akan kembali lebih lama. Pun sebaliknya, bagi yang sedikit maka masa suburnya akan kembali lebih cepat. 

Adakah cara untuk mempercepat masa subur setelah berhenti suntik KB?

Sampai saat ini sepertinya belum ada cara yang manjur untuk mempercepat masa subur pasca KB. Hal yang paling rasional yang bisa dilakukan adalah menunggu sampai simpanan obat di otot bokong benar-benar habis. 

Demikian artikel "Masa Subur Setelah Lepas KB Suntik 3 Bulan", semoga bermanfaat.

Baca Juga

NAMA MEDIS FLU SINGAPURA

Flu Singapura adalah nama penyakit yang lazim kita dengar di masyarakat. Tetapi nama flu Singapura ini sebenarnya bukanlah nama medis atau nama resmi yang diakui oleh para dokter. 

Nama medis flu Singapura adalah Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM). Sedangkan penyakit flu Singapura in english biasa disebut Hand, Food, and Mouth Disease disingkat HFMD. 

Penyakit tangan, kaki dan mulut, yang merupakan nama lain penyakit flu Singapura, disebut demikian karena gejala penyakit ini memang mengenai ketiga organ tersebut. Pada tangan kaki dan mulut muncul bintik-bintik merah dan bernanah. Bintik bernanah tersebut sangat nyeri terutama di daerah bagian mulut. Itulah sebabnya anak yang terkena flu Singapura biasanya sulit minum atau makan. 


Walaupun ada nanah, tetapi penyakit ini tidak disebabkan oleh bakteri. Penyebab penyakit ini adalah virus yaitu coxsakie virus atau human enterovirus 71.

Karena penyebabnya virus maka penyakit ini sangat menular dan dapat mengenai anak-anak di sekitarnya. Penularan bisa karena bersentuhan langsung dengan penderita atau melalui udara lewat bersin atau batuk. Bisa juga karena anak menyentuh objek atau benda-benda yang sebelumnya disentuh oleh penderita flu Singapura. 

Pengobatan penyakit ini hanya berdasarkan gejala yang muncul. Jika demam atau nyeri biasanya diberi pereda demam seperti Paracetamol atau ibuprofen. Sedangkan untuk mengurangi keluhan di mulut dapat diberikan obat kumur. 

Virus yang menjadi penyebab penyakit flu Singapura biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Oleh karena itu daya tahan tubuh anak harus terus dijaga terutama asupan minum. Anak yang dehidrasi karena kurang minum dapat memperparah keluhan dan rasa tidak nyaman pada tubuh. 

Penyakit ini jarang sekali menimbulkan komplikasi yang serius walaupun pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi pada otak maupun selaput otak.

Baca Juga

TEKANAN DARAH 130/90 APAKAH NORMAL?

Tekanan darah manusia dapat dikategorikan setidaknya kepada empat tingkatan. Tingkatan pertama adalah tekanan darah yang normal. Tingkatan kedua tekanan darah meningkat. Tingkatan ketiga tekanan darah tinggi tingkat 1. Dan terakhir tingkatan keempat adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi tingkat 2.

Pertanyaannya tekanan darah 130/90 apakah normal? Masuk tingkatan mana tekanan darah tersebut?

Tekanan darah disebut normal jika tekanan terukur berada di bawah 120/80. Jadi tekanan 110/70 misalnya, masuk kategori normal.

Tekanan darah disebut meningkat atau peralihan dari normal ke hipertensi jika berada diantara 120-129 (untuk angka di atasnya, sistolik). Sedangkan untuk angka di bawahnya berada kurang dari 80 mmHg. Tekanan darah peralihan atau perbatasan ini masuk dalam kategori yang perlu mendapat perhatian karena jika tidak dikelola dengan baik akan berlanjut menjadi hipertensi.

Tekanan darah masuk kategori hipertensi tingkat 1 jika terukur berada antara 130 / 80 sampai 139 / 89.  Disebut kategori hipertensi tingkat 2 jika tekanan darah sama dengan atau di atas 140/90 mmHg.

Jika kita melihat kriteria di atas maka dapat disimpulkan bahwa tekanan darah 130/90 masuk ke dalam hipertensi grade 1. Walaupun berada pada batas paling bawahnya.

Hipertensi jenis ini biasanya gejalanya samar dan tidak dirasakan oleh pasien. Jika tidak dikelola dengan baik dapat semakin parah dan berlanjut menjadi hipertensi tingkat 2. Sebaliknya jika dikelola dengan baik misalnya dengan perubahan pola makan sehingga pola makan menjadi lebih sehat atau berolahraga secara rutin maka bukan tidak mungkin tekanan darah kembali ke nilai normal.

Demikian semoga bermanfaat.

Baca Juga