Video Cara Menghitung Siklus Haid dengan Kalender

Seringkali Ibu dibingungkan oleh pertanyaan dokter atau bidan atau perawat, berapa lama siklus haid atau siklus menstruasi ibu.

Agar ibu dapat menjawab dengan baik dan tepat maka kami membuat sebuah video cara menghitung siklus haid dengan cepat dan mudah menggunakan kalender. Oh ya siklus haid sangat penting terutama jika Ibu ingin memprediksi kapan haid berikutnya terjadi. siklus haid juga berguna untuk memperkirakan tanggal persalinan pada ibu hamil atau menaksir usia janin yang ada dalam kandungan.

Berikut adalah video cara menghitung siklus haid atau menstruasi, silahkan ditonton sampai habis.



Untuk menonton langsung di aplikasi YouTube silakan klik tautan berikut: Video Cara Menghitung Siklus Haid

Baca Juga

Siklus Haid Normal

Setiap bulan atau setiap periode waktu tertentu, seorang wanita normalnya akan mengalami haid. Menariknya, jarak antara satu haid ke haid berikutnya biasanya bervariasi untuk setiap wanita. Hal yang paling sering ditanyakan mengenai jarak tersebut adalah, apakah jarak antar haid atau lazim dikenal dengan nama siklus haid, termasuk kategori normal atau terganggu.

Lama siklus haid yang masuk kategori normal adalah jika berlangsung 21 hari sampai dengan 35 hari. Di luar angka tersebut masuk kategori siklus haid terganggu.

Misalkan seorang wanita X mengalami haid pada 4 April 2020 – selesai, kemudian haid kembali pada 2 Mei 2020 - selesai. Maka siklus haid wanita X adalah jarak antara 4 April dan 2 Mei, yaitu 28 hari. Siklus ini termasuk ke dalam kategori normal. Contoh lain adalah wanita Y, haid pada 5 Agustus 2020 – selesai dan haid berikutnya mulai 10 September – selesai. Jika dihitung, maka siklus wanita Y adalah 36 hari dan termasuk dalam kategori tidak normal.

Jika siklus haid yang tidak normal berlangsung selama 3 bulan berturut-turut dan ibu tidak sedang ber-Kb hormonal (pil, suntik, implan), maka sebaiknya konsultasi ke bidan atau dokter. Bisa jadi ada gangguan pada sistem reproduksi atau bagian lain tubuh yang mempengaruhi sistem reproduksi. Untuk itu diperlukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

Baca Juga